Toto Sudarto Bachtiar- Kamar



Toto Sudarto Bachtiar ketika dia menjadi mahasiswa di Jakarta, dia pun menjadi redaktur majalah Angkasa (milik AURI). Sejak saat itu dia menulis puisi, menerjemahkan cerita pendek, esei, artikel kebudayaan, sastra, politik, dan lain-lain. Pernah menjadi redaktur Menara di Jakarta, dan turun mendirikan majalah Sunda di Bandung, 1964. Pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat. Berikut saya tampilkan salah satu puisi Toto Sudarto Bachtiar dalam buku Tonggak 2:




KAMAR
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kalau aku menjenguk dari kamar ke kamar
Warna di mana pun sama: sakit dan kabur samar
Pedih karena panas yang menusuk kalbu
Kalau siang, kalau malam jingga keabu
Apa yang lain dari cinta yang kena dera
Cinta tambah besar, sebab sendu tambah menderita
Di mana semua mata memandangku
Penuh sakit, penuh tanya di jalan buntu
Dari kamar ini kau akan makin tahu gairah pedih
Dari kamar itu kau makin tahu kebesaran suka
Depanmu kedua ini saling berciuman
Saling meruntuhkan, bagai mimpi jatuh terlalu siang
Etsa, Pustaka Jaya, Jakarta, 1976

0 comments